Selasa, 17 November 2015

Ghaitsa Kenang - Matahariku

relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang (ujian praktik, 17 November 2015)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )

Sekolah                       : SMP Islam Bawari
Mata Pelajaran            :Bahasa Indonesia
Kelas/Semester            :VII/1
Standar Kompetensi   : 5. Mengapresiasi pementasan dongeng yang diperdengarkan
Kopetensi dasar          : 5.2Menunjuk­kan relevansi isi dongeng yang diperde­ngarkan de­ngan situasi sekarang
Alokasi waktu             : 2x 40 menit ( 1x Pertemuan )
Indikator                    
1.      Mampu menemukan isi dongeng yang diperdengarkan
2.      Mampu merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang
A.      Tujuan Pembelajaran
1.    Setelah diberikan contoh dongeng, Siswa dapat menemukan isi dongeng yang diperdengarkan.
2.    Setelah mendengarkan dongeng, Siswa dapat merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang
B.      Materi Pembelajaran
1.         Cara menunjukan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan implementasi- nya.
2.         Pengertian dongeng
Dongeng adalah suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng memiliki nilai didik yang tinggi. Nilai didik tersebut dapat dihubungkan dengan situasi sekarang.
3.    Contoh:
 Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih
Tema : Perselisihan antara Bawang Merah dan Bawang Putih
Tokoh : Bawang Merah dan Bawang Putih
Alur : Maju
Perwatakan : Bawang Merah : Jahat
Bawang Putih : Baik, Sabar
4.    Deskripsi mengenai implementasi isi dongeng dalam masyarakat.
Relevansi isi dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dalam kehidupan sekarang adalah setiap perbuatan akan menuai hasilnya. Orang yang berbuat baik akan mendapatkan balasan kebaikan begitu pula sebaliknya.
C.      Metode Pembelajaran
1.    Model     : Pembelajaran individu
2.    Metode   : Diskusi, Pemberian tugas dan Presentasi
D.      Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal
a.       Mengucapkan salam
b.      Mengecek kehadiran siswa
c.       Menginformasikan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
d.      Bertanya jawab dengan siswa tentang relevansi dongeng dengan situasi sekarang
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru
a.       Menjelaskan secara singkat pengertian dan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
b.      Memberikan contoh dongeng
c.       Bertanya jawab kepada siswa tentang relevansi dari contoh dongeng dengan situasi sekarang
d.      meminta siswa untuk menyebutkan isi dari dongeng yang diberikan
e.       memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru
1.      membentuk kelompok kecil yang terdiri dari 2 orang
2.      memberikan satu dongeng kepada tiap kelompok
3.      meminta siswa untuk membaca dan mendiskusikan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang kepada teman kelompok
4.      meminta siswa untuk merangkum isi dongeng yang diberikan
5.      meminta siswa membacakan hasil diskusinya sementara kelompok lain memberikan tanggapan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru
1.    memberikan penguatan kepada seluruh siswa tentang hasil tugas yang dikerjakan
2.    memberikan penjelasan tentang implementasi isi dongeng yang diberikan dengan menyebutkan pesan moral dan menghubungkan dengan realitas sosial dimasyarakat.
3.    Memberi kesempatan kepada siswa untuk betanya terkait materi yang telah dipelajari
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a.         Bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
b.             Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya
E.      Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber      :Buku paket bahasa dan sastra Indonesia kelas VII
Media        :Teks dongeng, power point
F.       Penilaian
             1.     Penilaian proses           :Mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
             2.     Penilaian hasil              :Hasil tes siswa diskusi dalam kelompok
             3.     Seal atau instrumen     :Siswa menghubungkan relevansi dongeng dengan kehidupan sekarang

Rubrik penilaian proses
No.
Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan skor
1.
Keseriusan siswa dalam proses pembelajaran
1-5

2.
Keaktifan siswa dalam berdiskusi
1-5

3
Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
1-5

4.
Kualitasdaripertanyaan dan jawabansiswa
1-5




Rubrik penilaian Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
No.
Aspek yang dinilai
Skor
Perolehan skor
1.
Ketepatan isi dongeng
1-5

2.
Kesesuaian isi dongeng dengan realitas sekarang.
1-5





Mengetahui                                                                             Pontianak, 17 November 2015
Guru Pamong                                                                          Mahasiswa PPL

Purwanti Rahayu, S.Pd.                                                          Anggraynie
                                                                                                 NIM: F11412025


Contoh dongeng
Semut dan Belalang
Pada siang hari di akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?" kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa memperdulikan sang Belalang lagi.
Relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi sekarang adalah
1.      Setiap makhluk harus bekerja keras untuk bertahan hidup
2.      Ada saatnya bekerja dan ada saatnya bermain


Sepasang sandal kulit
Dahulu kala di daerah Lombok, hiduplah seorang raja yang bijak dan pemberani. Baginda Raja memiliki sepasang sandal dari kulit kerbau. Sandal kanan berasal dari kulit kerbau jantan dan sandal kiri dari kulit kerbau betina.

Konon, kedua sandal itu merupakan suami istri. Sandal jantan bernama Pogon dan sandal betina bernama Pigin. Kedua sandal itu bisa bercakap-cakap, walaupun hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja.
Sandal ini sangat disayang Raja. Ke mana-mana, Raja selalu memakainya. Sandal tersebut kuat dan tahan air.
Setiap malam, seekor tikus serakah selalu mengintai sandal itu. Tampaknya si Tikus tergiur dengan bau sandal kulit tersebut.

"Istriku!" panggil sandal jantan kepada istrinya, "jika kita selalu diintip tikus yang kelaparan, kita bisa jadi mangsanya. Bagaimana kalau kita berdoa kepada dewa agar dijadikan tikus saja?"
"Kalau itu maumu, aku menurut saja!" sahut istrinya.

"Kalau kita jadi tikus, semua makanan sisa yang ada di dapur istana bisa kita santap berdua," tambah sandal jantan lagi. Sandal betina setuju dengan usul suaminya itu.

Mereka pun berdoa. Doa mereka terkabul. Berubahlah mereka menjadi dua ekor tikus besar. Kedua tikus itu sangat disegani oleh tikus-tikus lainnya.
Sepasang tikus itu selalu berkejaran di atap istana sehingga Raja merasa terganggu. Beliau lalu mencari kucing untuk menangkap tikus-tikus itu.

Sepasang tikus jelmaan itu mulai ketakutan. Akhirnya mereka berdoa di jadikan kucing saja . Doa mereka terkabul lagi. Berubahlah sepasang tikus itu menjadi kucing yang elok. Ratu sangat menyayangi kedua hewan itu.

Beberapa waktu kemudian, kedua kucing itu merasa iri pada anjing karena selalu diajak berburu. Akhirnya setelah berdoa, mereka pun menjadi sepasang anjing.
Setelah lama menjadi sepasang anjing berburu, mereka merasa lelah dan bosan. Mereka berdoa kepada Dewa agar menjadi Raja dan Ratu.
Kini, keduanya menjadi raja dan ratu. Mereka mendirikan kerajaan yang lebih besar. Akan tetapi, mereka belum puas juga. Keduanya ingin menguasai seluruh lombok.
Pendirian kerajaan baru ini terdengar oleh sang raja tempat mereka mengabdi dulu. Beliau merasa tersaingi dan terancam. Oleh karna itu, disusunlah rencana untuk menyerang kerajaan baru itu. Akhirnya, terjadilah pertempuran.
Kerajaan baru ternyata kalah . Mereka berdoa lagi agar dijadikan tikus kembali. Akan tetapi, dewa akhirnya mengubah mereka menjadi sepasang sandal seperti semula.

Latihan
1.      Tulislah unsur intrinsik dari dongeng sepasang sandal kulit
2.      Tulislah relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi sekarang 
tulislah kembai dongeng tersebut dengan bahasa kalian 

Senin, 09 November 2015

kopi tanpa gula

senin malam, di bawah alun-alun lampu temaram, cerita yang bergelimpangan, isak-isak kerinduan. lagi, kami berdua, meneguk air yang pandai bicara, pandai merasa, pandai segalanya-kopi.
untuk malam ini, dunia bukan milik kami.
di sini semakin sesak, semua manusia membicarakan manusia. berisik!
sekarang yang lapar sudah menjadi kenyang, yang kenyang menjadi lapar.
sekarang yang manis menjadi pahit, yang pahit semakin pahit, pahit sekali..
tapi kawan, kau harus tau, ada yang lebih pahit dari sekedar masalah percintaan, keluarga, sahabat, kerabat, teman, guru, kenangan; yaitu kopi tanpa gula, atau kopi tanpa air panas.
bayangkan saja, semoga dengan membayangkannya, kau sadar, bahwa masalahmu tak sepahit kopi tanpa gulamu, bahwa masalahmu, tak sebesar Tuhanmu.


ditulis di bawah bendera merah putih, diselip kerlap kerlip ranting,
di roemah kopi.
9 november 2015, bersama malaikat kecil