( RPP )
Sekolah : SMP Islam Bawari
Mata Pelajaran :Bahasa
Indonesia
Kelas/Semester :VII/1
Standar Kompetensi : 5. Mengapresiasi pementasan dongeng yang
diperdengarkan
Kopetensi
dasar : 5.2Menunjukkan relevansi
isi dongeng yang diperdengarkan dengan situasi sekarang
Alokasi waktu : 2x 40 menit ( 1x Pertemuan )
Indikator
1.
Mampu
menemukan isi dongeng yang diperdengarkan
2.
Mampu
merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah
diberikan contoh dongeng, Siswa
dapat menemukan isi dongeng yang diperdengarkan.
2. Setelah
mendengarkan dongeng, Siswa dapat
merelevansikan isi dongeng dengan situasi sekarang
B. Materi Pembelajaran
1.
Cara
menunjukan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang dan implementasi- nya.
2.
Pengertian
dongeng
Dongeng adalah suatu kisah yang di angkat dari pemikiran fiktif dan
kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral, yang
mengandung makna hidup dan cara berinteraksi dengan mahluk lainnya. Dongeng memiliki nilai didik
yang tinggi. Nilai didik tersebut dapat dihubungkan dengan situasi sekarang.
3.
Contoh:
Dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih
Tema : Perselisihan antara Bawang
Merah dan Bawang Putih
Tokoh : Bawang Merah dan Bawang
Putih
Alur : Maju
Perwatakan : Bawang Merah : Jahat
Bawang Putih : Baik, Sabar
4.
Deskripsi mengenai implementasi isi dongeng dalam masyarakat.
Relevansi isi dongeng Bawang
Merah dan Bawang Putih dalam kehidupan sekarang adalah setiap perbuatan akan
menuai hasilnya. Orang yang berbuat baik akan mendapatkan balasan kebaikan
begitu pula sebaliknya.
C. Metode Pembelajaran
1.
Model :
Pembelajaran individu
2.
Metode :
Diskusi, Pemberian tugas dan Presentasi
D.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Awal
a.
Mengucapkan salam
b.
Mengecek kehadiran siswa
c.
Menginformasikan standar kompetensi, kompetensi dasar
dan tujuan pembelajaran
d.
Bertanya jawab dengan siswa tentang relevansi dongeng
dengan situasi sekarang
Kegiatan Inti
Eksplorasi
Dalam
kegiatan eksplorasi, guru
a.
Menjelaskan secara singkat pengertian dan relevansi isi
dongeng dengan situasi sekarang
b.
Memberikan contoh dongeng
c.
Bertanya jawab kepada siswa tentang relevansi dari
contoh dongeng dengan situasi sekarang
d.
meminta
siswa untuk
menyebutkan isi dari dongeng yang diberikan
e.
memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru
1. membentuk kelompok kecil yang
terdiri dari 2 orang
2. memberikan satu dongeng kepada tiap
kelompok
3. meminta siswa untuk membaca dan
mendiskusikan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang kepada teman
kelompok
4. meminta siswa untuk
merangkum isi dongeng yang diberikan
5. meminta siswa membacakan hasil
diskusinya sementara kelompok lain memberikan tanggapan
Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru
1.
memberikan penguatan kepada seluruh siswa tentang
hasil tugas yang
dikerjakan
2.
memberikan penjelasan tentang implementasi isi dongeng yang diberikan
dengan menyebutkan pesan moral dan menghubungkan dengan realitas sosial
dimasyarakat.
3.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk betanya terkait materi yang telah
dipelajari
Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan akhir, guru:
a.
Bersama-sama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
b.
Menginformasikan kegiatan pembelajaran berikutnya
E.
Sumber dan Media Pembelajaran
Sumber :Buku paket bahasa dan sastra Indonesia kelas VII
Media :Teks dongeng, power point
F. Penilaian
1. Penilaian
proses :Mengamati
aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung
2. Penilaian
hasil :Hasil tes
siswa diskusi dalam kelompok
3. Seal
atau instrumen :Siswa menghubungkan relevansi
dongeng dengan kehidupan sekarang
Rubrik penilaian proses
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Perolehan skor
|
1.
|
Keseriusan siswa dalam proses pembelajaran
|
1-5
|
|
2.
|
Keaktifan siswa dalam berdiskusi
|
1-5
|
|
3
|
Keaktifan siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan
|
1-5
|
|
4.
|
Kualitasdaripertanyaan dan jawabansiswa
|
1-5
|
Rubrik
penilaian Menunjukkan relevansi isi dongeng dengan situasi sekarang
No.
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
|
Perolehan skor
|
1.
|
Ketepatan isi dongeng
|
1-5
|
|
2.
|
Kesesuaian isi dongeng dengan realitas sekarang.
|
1-5
|
Mengetahui Pontianak,
17 November 2015
Guru Pamong Mahasiswa
PPL
Purwanti Rahayu, S.Pd. Anggraynie
NIM:
F11412025
Contoh dongeng
Semut dan Belalang
Pada siang hari di
akhir musim gugur, satu keluarga semut yang telah bekerja keras sepanjang
musim panas untuk mengumpulkan makanan, mengeringkan butiran-butiran gandum
yang telah mereka kumpulkan selama musim panas. Saat itu seekor belalang
yang kelaparan, dengan sebuah biola di tangannya datang dan memohon dengan
sangat agar keluarga semut itu memberikan sedikit makan untuk dirinya.
"Apa!" teriak sang Semut dengan
terkejut, "tidakkah kamu telah mengumpulkan dan menyiapkan makanan untuk
musim dingin yang akan datang ini? Selama ini apa saja yang kamu lakukan
sepanjang musim panas?"
"Saya tidak mempunyai waktu untuk
mengumpulkan makanan," keluh sang Belalang; "Saya sangat sibuk
membuat lagu, dan sebelum saya sadari, musim panas pun telah berlalu."
Semut tersebut kemudian mengangkat bahunya
karena merasa gusar.
"Membuat lagu katamu ya?"
kata sang Semut, "Baiklah, sekarang setelah lagu tersebut telah kamu
selesaikan pada musim panas, sekarang saatnya kamu menari!" Kemudian
semut-semut tersebut membalikkan badan dan melanjutkan pekerjaan mereka tanpa
memperdulikan sang Belalang lagi.
Relevansi isi dongeng tersebut dengan
situasi sekarang adalah
1. Setiap
makhluk harus bekerja keras untuk bertahan hidup
2. Ada
saatnya bekerja dan ada saatnya bermain
Sepasang sandal kulit
Dahulu kala di
daerah Lombok, hiduplah seorang raja yang bijak dan pemberani. Baginda Raja
memiliki sepasang sandal dari
kulit kerbau. Sandal kanan berasal dari kulit kerbau jantan dan sandal kiri
dari kulit kerbau betina.
Konon, kedua sandal itu merupakan suami istri. Sandal jantan bernama Pogon dan sandal betina bernama Pigin. Kedua sandal itu bisa bercakap-cakap, walaupun hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja.
Konon, kedua sandal itu merupakan suami istri. Sandal jantan bernama Pogon dan sandal betina bernama Pigin. Kedua sandal itu bisa bercakap-cakap, walaupun hanya bisa didengar oleh mereka berdua saja.
Sandal ini
sangat disayang Raja. Ke mana-mana, Raja selalu memakainya. Sandal tersebut
kuat dan tahan air.
Setiap malam, seekor tikus serakah selalu mengintai sandal itu. Tampaknya si Tikus tergiur dengan bau sandal kulit tersebut.
"Istriku!" panggil sandal jantan kepada istrinya, "jika kita selalu diintip tikus yang kelaparan, kita bisa jadi mangsanya. Bagaimana kalau kita berdoa kepada dewa agar dijadikan tikus saja?"
"Kalau itu maumu, aku menurut saja!" sahut istrinya.
"Kalau kita jadi tikus, semua makanan sisa yang ada di dapur istana bisa kita santap berdua," tambah sandal jantan lagi. Sandal betina setuju dengan usul suaminya itu.
Mereka pun berdoa. Doa mereka terkabul. Berubahlah mereka menjadi dua ekor tikus besar. Kedua tikus itu sangat disegani oleh tikus-tikus lainnya.
Setiap malam, seekor tikus serakah selalu mengintai sandal itu. Tampaknya si Tikus tergiur dengan bau sandal kulit tersebut.
"Istriku!" panggil sandal jantan kepada istrinya, "jika kita selalu diintip tikus yang kelaparan, kita bisa jadi mangsanya. Bagaimana kalau kita berdoa kepada dewa agar dijadikan tikus saja?"
"Kalau itu maumu, aku menurut saja!" sahut istrinya.
"Kalau kita jadi tikus, semua makanan sisa yang ada di dapur istana bisa kita santap berdua," tambah sandal jantan lagi. Sandal betina setuju dengan usul suaminya itu.
Mereka pun berdoa. Doa mereka terkabul. Berubahlah mereka menjadi dua ekor tikus besar. Kedua tikus itu sangat disegani oleh tikus-tikus lainnya.
Sepasang tikus
itu selalu berkejaran di atap istana sehingga Raja merasa terganggu. Beliau
lalu mencari kucing untuk menangkap tikus-tikus itu.
Sepasang tikus jelmaan itu mulai ketakutan. Akhirnya mereka berdoa di jadikan kucing saja . Doa mereka terkabul lagi. Berubahlah sepasang tikus itu menjadi kucing yang elok. Ratu sangat menyayangi kedua hewan itu.
Beberapa waktu kemudian, kedua kucing itu merasa iri pada anjing karena selalu diajak berburu. Akhirnya setelah berdoa, mereka pun menjadi sepasang anjing.
Setelah lama menjadi sepasang anjing berburu, mereka merasa lelah dan bosan. Mereka berdoa kepada Dewa agar menjadi Raja dan Ratu.
Sepasang tikus jelmaan itu mulai ketakutan. Akhirnya mereka berdoa di jadikan kucing saja . Doa mereka terkabul lagi. Berubahlah sepasang tikus itu menjadi kucing yang elok. Ratu sangat menyayangi kedua hewan itu.
Beberapa waktu kemudian, kedua kucing itu merasa iri pada anjing karena selalu diajak berburu. Akhirnya setelah berdoa, mereka pun menjadi sepasang anjing.
Setelah lama menjadi sepasang anjing berburu, mereka merasa lelah dan bosan. Mereka berdoa kepada Dewa agar menjadi Raja dan Ratu.
Kini, keduanya
menjadi raja dan ratu. Mereka mendirikan kerajaan yang lebih besar. Akan
tetapi, mereka belum puas juga. Keduanya ingin menguasai seluruh lombok.
Pendirian kerajaan baru ini terdengar oleh sang raja tempat mereka mengabdi dulu. Beliau merasa tersaingi dan terancam. Oleh karna itu, disusunlah rencana untuk menyerang kerajaan baru itu. Akhirnya, terjadilah pertempuran.
Kerajaan baru ternyata kalah . Mereka berdoa lagi agar dijadikan tikus kembali. Akan tetapi, dewa akhirnya mengubah mereka menjadi sepasang sandal seperti semula.
Pendirian kerajaan baru ini terdengar oleh sang raja tempat mereka mengabdi dulu. Beliau merasa tersaingi dan terancam. Oleh karna itu, disusunlah rencana untuk menyerang kerajaan baru itu. Akhirnya, terjadilah pertempuran.
Kerajaan baru ternyata kalah . Mereka berdoa lagi agar dijadikan tikus kembali. Akan tetapi, dewa akhirnya mengubah mereka menjadi sepasang sandal seperti semula.
Latihan
1.
Tulislah
unsur intrinsik dari dongeng sepasang sandal kulit
2.
Tulislah
relevansi isi dongeng tersebut dengan situasi sekarang
tulislah kembai dongeng tersebut dengan bahasa kalian
4 komentar:
Terimakasih sdh mmbntu 😊
iya sama-sama ya ;)
iya sama-sama ya ;)
Menarik sekali
Posting Komentar